Siap Panen? Ini Jenis Cabe yang Bisa Ditanam Sendiri di Rumah

lombok

Jenis cabe ada banyak. Namun, tidak semua jenis tersebut bisa kamu tanam sendiri di rumah. Supaya tidak gagal panen, kamu perlu mengetahui cabe apa saja yang perawatannya mudah sehingga bisa kamu tanam sendiri di rumah. 

Jenis Cabe yang Bisa Ditanam di Rumah

Nama umum spesies cabe adalah Capsicum sp dan termasuk tanaman solanaceae atau terung-terungan. Di Indonesia, ada tiga jenis cabe yang mudah kamu temui yaitu cabe berukuran besar, cabe rawit, dan cabe hibrida. Berikut informasi lengkapnya:

1. Cabe Berukuran Besar

Cabe berukuran besar memiliki nama latin Capsium annum L dan terbagi lagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

a. Cabe Merah

cabe merah

Pertama adalah cabe merah. Yup, kamu mungkin sudah familiar dengan cabe satu ini. Seperti namanya, cabe ini memiliki warna merah dan ukurannya sangat besar-besar.

Cabe ini memiliki bentuk yang lonjong dan bagian ujungnya agak lancip. Jika kamu sentuh, tekstur kulitnya cenderung mulus dan sangat tebal. Soal kepedasan, cabe ini justru kurang begitu pedas dan lebih sering jadi pendamping bumbu masakan bertumis.

Membudidayakan cabe merah sangat mudah. Pilih cabe merah yang sudah tua dan mengering. Kemudian ambil bijinya, lalu rendam ke dalam air. Pilih biji yang tenggelam dan jemur di bawah sinar matahari selama 3 hari atau sampai benar-benar kering.

Setelah itu, sediakan polybag berukuran sekitar 5×10 cm yang sudah berisi ¾ bagian oleh campuran tanah, pupuk kompos, dan arang sekam. Tanam biji cabe di kedalaman 1,5 cm dan tutup kembali. Siram setiap sore dan tunggu hasilnya. Bagaimana? Menanam cabe merah sangat mudah, bukan?

b. Cabe Merah Keriting

cabe merah keriting

Berikutnya adalah cabe merah keriting. Sekilas jenis cabe ini memiliki tampilan yang sama dengan cabe merah berukuran besar. Hanya saja, diameternya lebih kecil, ujungnya lebih lancip, teksturnya yang bergelombang, dan kulitnya yang tipis.

Cabe merah keriting juga menjadi bumbu pelengkap untuk masakan karena tidak terlalu pedas. Cara membudidayakan cabe satu ini sama persis dengan cara membudidayakan cabe merah tadi. Jadi, kamu hanya perlu mengikuti langkah-langkah sebelumnya, ya.

c. Cabe Hijau

cabe hijau

Ketiga adalah cabe hijau. Sebenarnya cabe ini merupakan cabe merah atau keriting tapi dipanen saat masih berwarna hijau. Di beberapa lokasi memang sulit untuk memanen cabe merah, sehingga memanen cabe yang masih hijau adalah keputusan yang tepat.

Cabe hijau rasanya tidak sepedas cabe merah atau keriting. Harganya pun relatif jauh lebih murah. Biasanya cabe hijau dijadikan sebagai bahan utama pembuatan sambal ijo dan dicampur dengan cabe rawit agar pedas.

Jika ingin membudidayakan cabe berukuran besar ini, kamu harus siap menanggung segala risiko karena cabe satu ini tergolong sensitif terhadap cuaca dan hama. Kamu harus menyiapkan modal besar untuk merawat cabe berukuran besar agar terhindar dari hama dan penyakit yang membuat gagal panen.

2. Cabe Rawit

Jenis kedua ada cabe rawit. Cabe ini memiliki nama latin Capsium frutescens. Ukuran cabe ini sekitar 3-4 cm dan memiliki rasa yang lebih pedas daripada cabe berukuran besar.

cabe rawit

Seperti cabe berukuran besar, cabai rawit juga sangat beragam warnanya, mulai dari merah, oranye, kuning, dan hijau.

Jenis cabe rawit mudah berbuah sepanjang tahunnya alias tidak mengenal musim. Soal ketahanan, cabe ini tidak terlalu sensitif terhadap cuaca, hama, dan penyakit sehingga kamu tidak perlu khawatir gagal panen.

Cara menanamnya sangat mudah. Pertama, pilih cabe rawit yang sudah menua atau kering, lalu ambil biji bagian tengahnya. Setelah itu, rendam di dalam air, ambil biji-biji yang tenggelam. Kemudian, jemur selama 3-6 hari sampai benar-benar kering.

Siapkan media tanaman seperti polybag maksimal berukuran 10 cm dan isi setengahnya menggunakan campuran tanah, pupuk kompos, dan arang sekam. Lalu tanam biji-biji cabe rawit di kedalaman 1,5 cm dan tutup kembali. Kamu bisa menyiram bibit cabe ini setiap sore.

3. Cabai Hibrida

cabe hibrida

Terakhir adalah cabe hibrida. Sebenarnya cabe ini termasuk golongan cabe berukuran besar, tapi sudah melalui proses persilangan menggunakan teknik modern.

Jenis cabe ini memiliki keunggulan dari segi produktivitas, bentuk, dan ketahanannya terhadap hama atau penyakit tanaman tertentu. Sayangnya, cabe hibrida kurang tahan berada di lahan yang terbuka.

Beberapa cabe hibrida yang cukup populer antara lain paprika, emerald, hot beauty, lembang-1, tanjung 1-2, papirus, dewata, bara, dan juwita.

Sebuah penelitian dari Jurnal Pharmacy menunjukkan bahwa sampel paprika yang mereka uji mengandung vitamin C. Ternyata, kandungan ini justru malah lebih tinggi daripada kandungan vitamin C di dalam buah jeruk. 

Sudah Siap Membudidayakan Cabe Sendiri di Rumah?

Demikianlah informasi seputar jenis cabe yang bisa kamu coba tanam sendiri di pekarangan rumah. Jika kamu suka bercocok tanam dan memiliki sisa lahan di sekitar rumah, tidak ada salahnya untuk membudidayakan cabe sendiri.

Sebelum itu, pilihlah cabe yang sekiranya lebih mudah untuk kamu budidayakan sendiri di rumah agar tidak gagal panen, ya. Kamu bisa pertimbangkan pemilihan spesies cabe dengan kondisi cuacanya, karakter tanah, atau aspek penting lainnya.

 

Daftar Pustaka

Kompas. Diakses pada 27 September 2022. 6 Jenis Cabai di Pasaran Indonesia, Kenali Dulu Sebelum Bikin Sambal.

Alamtani. Diakses pada 27 September 2022. Mengenal jenis-jenis cabe budidaya

Liputan6. Diakses pada 27 September 2022. 14 Jenis-Jenis Cabe dari Seluruh Dunia, Punya Rasa Super Pedas

Jurnal Pharmacy. Diakses pada September 2022. Penetapan Kadar Vitamin C Pada Ekstrak Paprika (Capsicum Annuum Var. Grossum Send TN.) di Supermarket Menggunakan Metode KCKT.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat With Us

Profile Picture
Halo, aku ASHA asisten virtual kamu. Kalau ada pertanyaan, ASHA bisa bantu.
Profile Picture
Boleh tau nama kamu?
Icon
Halo, ada yang bisa Asha bantu?