Warna menjadi salah satu daya tarik yang paling utama untuk berbagai produk. Misalnya tekstil, kosmetik, makanan, dan sebagainya. Namun, tahukah kamu bahwa ada 2 jenis warna yang sering digunakan oleh hampir semua aspek industri? Jawabannya adalah pewarna alami dan buatan.
Fungsi dan bentuknya memang sama. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang spesifik dan tetap tidak bisa kamu samakan. Penggunaan warna ini sudah ada sejak zaman dahulu, lebih tepatnya pada abad 3500 sebelum masehi. Namun, seiring berjalannya waktu banyak perubahan dalam proses pembuatannya.
6 Sumber Pewarna Alami dan Nama Senyawa Pigmennya
Menurut jurnal Dinamika Kerajinan dan Batik, sumber zat pewarna alami dapat berasal dari binatang, tumbuhan, dan mikroorganisme. Berikut ulasan lengkap mengenai jenis-jenis pewarna dari tumbuhan alami yang perlu kamu ketahui:
1. Buah Naga
Kamu pasti sudah tidak asing dengan bentuk dan warna buah naga. Sumber vitamin yang kerap diolah menjadi jus ini, ternyata juga bisa menghasilkan warna merah alami yang cantik.
Umumnya, orang-orang menggunakan kulitnya untuk mendapatkan warna merah atau lycopene yang merupakan pigmen karotenoid. Cara mendapatkannya pun tidaklah sulit.
Kamu hanya perlu memisahkan antara buah dan kulitnya. Kemudian cuci hingga bersih dan keringkan. Lalu, potong kulit kering tersebut dan haluskan menggunakan blender sampai menjadi bubur. Pewarna alami merah buah naga siap digunakan untuk menjadi campuran bahan makanan ataupun kebutuhan lain.
2. Ubi Ungu
Ubi ungu menjadi salah satu sumber karbohidrat pengganti yang sangat bagus untuk kesehatan. Tidak hanya itu, ubi ungu juga mempunyai cita rasa manis alami yang cukup enak untuk kamu konsumsi. Bahkan tak sedikit yang mengolahnya menjadi camilan.
Lebih menariknya lagi, kamu bisa memperoleh sumber warna alami yaitu ungu dari ubi ini. Pigmen yang menghasilkan warna ungu tersebut adalah senyawa antosianin yang paling banyak terkandung di bagian kulitnya. Jadi, bisa dipastikan jika warnanya pun tidak berbahaya untuk kamu manfaatkan sebagai pewarna makanan.
3. Kunyit
Bukan rahasia lagi jika kunyit menjadi salah satu sumber pigmen kurkumin yang mampu menghasilkan warna kuning cerah. Kurkumin sendiri merupakan pigmen nonfotosintetik yang bisa stabil terhadap suhu dan cahaya ketika berada di dalam tubuh manusia.
Supaya mendapatkan warna kuning dari kunyit, kamu bisa merebusnya dengan air panas. Namun, jika ingin menggunakan cara yang lebih mudah, kamu bisa mencoba untuk menghaluskan kunyit dan peras dengan air biasa.
Sementara itu, berikut ini yang tidak termasuk bahan pewarna alami adalah tartrazin. Meskipun warnanya mirip dengan kunyit namun Tartrazin termasuk bahan pewarna sintetis atau kimia. Itu artinya tidak dihasilkan dari sumber-sumber alami melainkan ada campuran bahan khusus yang diproduksi oleh pabrik.
4. Rosella
Jika mendengar nama bunga rosella, mungkin hal pertama yang akan kamu pikirkan adalah minuman teh. Itu memang benar, bunga rosella tersebut ternyata juga bisa menjadi pewarna alami yang sangat cantik. Bagian bunga rosella yang dapat kamu gunakan sebagai pewarna adalah kelopaknya.
Karena kelopak bunga rosella sendiri mengandung senyawa pigmen antosianin. Pigmen tersebut dapat menghasilkan warna merah pada tumbuhan. Selain itu, pigmen antosianin juga memiliki kandungan antioksidan yang memiliki fungsi untuk menangkal radikal bebas.
Mendapatkan warna merah dari bunga rosella sangat mudah. Kamu bisa langsung menyeduh kelopaknya menggunakan air panas dan warnanya pasti akan muncul dengan sendirinya.
5. Bunga Telang
Pewarna alami ungu kebiruan yang tidak kalah cantik adalah bunga telang. Kamu mungkin pernah menemukannya di beberapa pekarangan rumah atau hutan sekalipun. Karena bunga telang sendiri merupakan jenis tanaman merambat. Bunga telang juga masih merupakan bagian dari jenis polong-polongan asal Asia.
Menurut jurnal dari Prosiding Saintek, bunga telang atau clitoria ternatea merupakan tumbuhan dengan senyawa pigmen antosianin. Antosianin sendiri merupakan senyawa yang mampu menghasilkan warna merah hingga ungu pekat dan sangat mudah untuk larut dalam air.
Sama seperti rosella, pigmen antosianin dalam bunga telang juga memiliki kandungan antioksidan yang aman untuk makanan. Cara melakukan ekstraksi warna bunga telang juga sama mudah dan sama seperti rosella, yaitu diseduh dengan air panas saja.
6. Pandan
Memiliki aroma yang wangi, seringkali membuat pandan dijadikan pelengkap masakan oleh masyarakat. Keberadaannya sukses membuat aroma masakan semakin kuat dan menggugah selera.
Selain itu, pandan yang memiliki senyawa pigmen klorofil juga mampu menghasilkan pewarna alami hijau. Bahkan untuk memperolehnya pun sangat mudah. Kamu bisa menghaluskan pandan dengan blender atau tumbukan. Setelah itu, peras airnya untuk memisahkan dari ampasnya.
Sumber Pewarna Alami Mana yang Paling Menarik?
Setiap sumber pewarna alami ternyata bisa kamu dapatkan dari alam. Memang sudah semestinya kita bersyukur karena alam telah menyediakan kebutuhan manusia dengan lengkap. Selain itu, warna non sintetis ini juga tidak berbahaya dan mencemari lingkungan. Jadi, manfaatkan dengan baik, ya!
Referensi :
Titiek Pujilestari (Dinamika Kerajinan dan Batik). Diakses pada September 2022. Review: Sumber dan Pemanfaatan Zat Warna Alam untuk Keperluan Industri.
Merdeka. Diakses pada Oktober 2022. 9 Pewarna Alami Makanan yang Aman dan Sehat, Mudah Didapat.
Prosiding Saintek. Diakses pada Oktober 2022. Analisis Komposisi Bunga Telang sebagai Antioksidan Alami pada Produk Pangan.