Alicin: Kandungan Super sebagai Bahan Pengawet Alami

alicin dari bawang putih

Salah satu zat dalam sayuran yang bisa bersifat sebagai pengawet alami yaitu alicin atau alisin. Lalu sayuran apa saja yang mengandung alisin? Berikut penjelasannya dan pastikan simak artikel ini sampai selesai, ya!

Sayuran yang Mengandung Alicin

Berikut merupakan beberapa bahan pengawet alami yang memiliki kandungan alicin adalah:

1. Bawang Putih

alicin dari bawang putih

Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, bawang putih mengandung senyawa penting yang baik untuk tubuh. 

Beberapa kandungan dari bawang putih menurut Medical Journal of Lampung University antara lain 65% air, 28% karbohidrat, 2,3% bahan organosulfur, 2% protein, dan 1,2 % asam amino bebas (terutama arginin). 

Bahan organosulfur pada bawang putih itu berupa alliinase dan ajoene. Menurut keterangan dalam Jurnal Pangan, alisin merupakan senyawa organosulfur terbanyak yang terdapat dalam bawang putih. Kandungan allinase ini yang berperan sebagai antibiotik yang bisa memerangi berbagai jenis penyakit akibat dari bakteri.

Tidak hanya itu, karena kandungan alicin tersebut, bawang putih juga bersifat antimikroba. Hal inilah yang membuat bawang putih memiliki peran dalam proses pengawetan makanan secara alami.

2. Bawang Merah

onion that have many of benefit

Bahan pengawet alami yang bisa kamu gunakan selanjutnya yaitu bawang merah. Hal ini bawang merah juga memiliki kandungan alicin dan minyak atsiri yang memiliki sifat bakterisida dan fungisida. 

Jadi setiap bahan makanan yang kamu berikan bawang merah bisa lebih tahan terhadap serangan bakterisida dan fungisida. 

Selain itu, bawang merah juga mengandung quercetin yang bersifat antioksidan, anti-inflamasi, dan anti-jamur. Sehingga proses pengawetan makanan dengan bahan makanan ini bisa lebih maksimal. 

3. Kucai

kucai sumber alicin

Sayuran kucai ternyata juga mengandung alicin yang memiliki peran besar sebagai antibakteri ataupun antijamur. Selain itu, sayuran ini juga mengandung saponin, tanin, flavonoid, dan triterpenoid yang juga berperan sebagai antibakteri.

Bahkan menurut penelitian yang telah dilakukan untuk menguji kandungan antibakteri kucai terhadap escherichia coli, hasilnya positif. Artinya kucai terbukti bisa menghambat pertumbuhan Escherichia coli secara in vitro.

Nah, dengan adanya kandungan antibakteri inilah yang membuat kucai memiliki manfaat sebagai pengawet alami. Seperti yang kita ketahui sendiri bahwa bakteri merupakan salah satu faktor utama yang membuat makanan cepat basi. 

Jadi dengan pemberian bahan ini, bisa menghambat pertumbuhan dari bakteri tersebut. Lalu bagaimana cara pengaplikasiannya?

Pengaplikasian Alicin sebagai Pengawet Alami

Adapun cara pengaplikasian beberapa bahan yang mengandung alisin sebagai pengawet alami yaitu:

  1. Siapkan alat dan bahan, terutama bahan pengawet (bawang putih, bawang merah, atau kucai) dan bahan yang akan diawetkan (ikan atau daging).
  2. Haluskan bawang putih, atau potong kecil-kecil kemudian balurkan pada bahan yang akan kamu awetkan. 
  3. Setelah itu, letakkan pada wadah plastik dan tutup rapat.
  4. Masukkan ke dalam freezer.

Sangat mudah bukan? Nah dengan cara ini biasanya daging atau ikan tersebut akan bertahan selama 20 hari. Lalu apa kelebihan pengawetan dengan bahan alami yang mengandung alisin tersebut?

Kelebihan Pengawet Alami Alicin

Berikut merupakan kelebihan penggunaan bahan pengawet alami yang memiliki kandungan alisin, yakni:

1. Lebih Sehat

Di pasaran memang sudah dijual beberapa bahan pengawet kimia seperti asam benzoat, sulfit, dan banyak lagi. Tapi tahukah kamu bahwa jika dalam jumlah besar, beberapa bahan pengawet tersebut berbahaya untuk tubuh.

Berbeda halnya dengan menggunakan zat alami. Bahkan, jika kamu menggunakannya dalam jumlah banyak untuk mengawetkan makanan, itu tidak akan memengaruhi kandungan dari bahan yang kamu awetkan. Jadi, makanan tersebut tetap aman untuk kamu konsumsi. 

Selain itu, adanya kandungan senyawa lainnya seperti alicin dalam bawang putih dan sebagainya juga sangat bermanfaat untuk kesehatan seperti untuk mencegah kanker dan penyakit jantung lainnya. Menarik, bukan?

2. Tidak Merusak Rasa Makanan

Penggunaan beberapa bahan pengawet makanan seperti borax, asam benzoat, dan sebagainya bisa mempengaruhi kualitas makanan. Adanya bahan kimia di dalamnya bisa merusak rasa dari makanan tersebut. 

Daging atau makanan awetan lainnya yang awalnya terasa segar, akan berubah menjadi hambar jika terlalu terpapar bahan pengawet kimia. Untuk itulah penggunaan bahan pengawet alami menjadi solusi terbaik karena tidak merusak rasa makanan.

Bahkan karena diberikan pengawet bawang putih, maka rasanya akan semakin enak karena adanya kandungan bawang putih sebagai pengharum rasa. 

3. Mudah Didapat

Kelebihan lainnya dari penggunaan bahan pengawet yang mengandung alicin yaitu mudah kamu dapat terutama bawang putih. Bawang putih bisa kamu temukan dengan mudah di pasar. Bahkan terjual bebas di beberapa supermarket dan pasar karena merupakan bahan bumbu dapur yang harus ada.

Kekurangan Pengawet Alami Alisin

Namun, setiap hal memiliki kekurangannya. Adapun kekurangan dari penggunaan bahan alami yang mengandung alicin untuk mengawetkan makanan adalah ketahanannya. 

Pengawet alami biasanya tidak bisa mengawetkan untuk jangka waktu lama. Tidak seperti bahan pengawet buatan yang bisa berbulan-bulan.  

Selain itu, pengawet alami juga membutuhkan biaya yang lebih banyak daripada bahan pengawet buatan. Jadi jika untuk skala kecil, pengawet alami masih bisa menjadi pilihan yang terbaik. 

Sudah Tahu Bahan yang Mengandung Alicin?

Nah setelah mengetahui beberapa bahan pengawet tersebut, kamu bisa mulai mencoba beberapa bahan tersebut untuk mengawetkan makanan kamu, ya.  Semoga artikel ini bermanfaat!

 

Referensi:

Kompasiana.com. Diakses tanggal 26 September 2022. Bawang Putih: Pengawet Alami yang Terlupakan.

Indonesiare.co.id. Diakses tanggal 26 September 2022. Manfaat Bawang Putih.

Katadata.co.id. Diakses tanggal 26 September 2022. Jarang Diketahui, Ini Kandungan Kucai dan Manfaatnya untuk Kesehatan.

Medical Journal of Lampung University. Diakses tanggal 26 September 2022. Allicin pada Bawang Putih (Allium sativum) sebagai Terapi Alternatif Diabetes Melitus Tipe 2. 

Jurnal Pangan. Diakses 28 September 2022. Antimikroba Ekstrak Bawang Putih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Halo, ada yang bisa Asha bantu?