Pernahkah kamu bertanya-tanya, apa yang menyebabkan semua warna tumbuhan baik itu sayur dan buah memiliki warna yang berbeda antara satu dengan yang lainnya? Jika iya, maka kamu perlu mengenal mikronutrien pada tumbuhan. Zat-zat itulah yang mempengaruhi timbulnya reaksi warna pada setiap tumbuhan. Berikut penjelasannya!
5 Jenis Mikronutrien Pembawa Zat Warna Pada Tumbuhan
Menurut jurnal berjudul Zat Warna Hewan dan Tumbuhan yang ditulis oleh Ramah Sugihati. Warna adalah suatu kualitas sensorik yang dipakai untuk menentukan apakah tumbuhan tersebut memiliki kualitas rasa yang baik atau tidak. Tentunya, setiap tumbuhan memiliki zat pewarna yang aktif seperti berikut ini:
1. Warna Oren atau Kuning
Warna kuning atau oren pada tumbuhan seperti wortel dilakukan oleh mikronutrien bernama Beta Karoten atau Karoten (Karotenoid). Namun, mikronutrien atau pigmen tersebut didukung oleh alpha-caroten, beta-cryptoxanthin, lutein, dan lycopene.
Semua mikronutrien pada tumbuhan wortel tersebut tidak hanya membawa sifat pigmen berwarna kuning atau oren, namun juga memiliki fungsi kesehatan pada tubuh seseorang yang memakannya, seperti:
- Betakaroten digunakan untuk antioksidan yang akan menangkal dan menyerap radikal bebas, agar tidak masuk ke tubuh.
- Alpha Caroten berfungsi untuk antioksidan yang lebih kuat dari vitamin E.
- Lycopene berfungsi untuk mencegah penuaan pada kulit, mencegah penyakit cardiovascular, kemandulan, dan kanker prostat.
2. Warna Merah
Tidak seperti warna lain, warna merah adalah warna dasar, sehingga tidak perlu menggunakan campuran warna lain untuk membentuknya.
Untuk buah yang memiliki warna merah seperti buah bit, buah naga, sayur bayam merah, dan lain-lain disebabkan oleh zat mikronutrien yang bernama lycopene dan mikronutrien lain bernama betalain.
Zat ini termasuk ke dalam jenis pythonutrient yang artinya zat mikronutrien ini sangat mempengaruhi rasa, warna dan aroma pada buah. Seringkali lycopene atau betalain menjadi zat utama pembuat warna pada sayur dan buah.
Fungsi kesehatan yang ada pada zat lycopene dan betalain, yaitu:
- Lycopene berfungsi sebagai zat yang meningkatkan fungsi paru-paru, sehingga dapat mencegah kambuhnya gejala asma.
- Betalain berfungsi sebagai radical scavenging, yang melindungi tubuh dari stress oksidatif.
3. Warna Hijau
Warna hijau memang identik untuk warna tumbuhan, seperti sayur dan buah. Contohnya sayur bayam, buah kiwi, alpukat, maupun brokoli. Seperti yang kita ketahui, seringkali warna hijau ini disebabkan oleh klorofil.
Namun, tidak hanya zat tersebut, ternyata warna hijau juga disebabkan oleh lutein, magnesium, zeaxanthin, dan asam folat. Zat yang disebut sebelumnya juga termasuk ke dalam mikronutrien pada tumbuhan dengan jenis phytonutrient.
Fungsi kesehatan yang ada pada zat berwarna hijau ini adalah:
- Klorofil berfungsi untuk menurunkan resiko kanker dan mengobati masalah kulit.
- Magnesium berfungsi sebagai zat pembangun tulang dan perbaikan fungsi saraf.
- Zeaxanthin berfungsi sebagai zat pelindung mata dari sinar tinggi, seperti sinar ultraviolet.
- Asam folat berfungsi sebagai pembangun sel-sel darah merah.
4. Warna Biru dan Ungu
Contoh sayuran atau buah yang memiliki warna biru atau ungu, antara lain blueberry, blackberry, anggur, terong, dan lain-lain. Mikronutrien pada tumbuhan yang berperan sebagai pewarna alami ungu adalah kandungan resveratrol, fenolat, dan anthocyanin.
Wana antosianin seringkali sebagai indikator alami dalam pengujian asam dan basa, karena memiliki reaksi yang unik terhadap keasam basaan suatu benda ataupun makhluk hidup.
Jika makhluk hidup atau benda tersebut memiliki sifat asam, maka antosianin akan berubah menjadi merah. Bila basa, akan menjadi warna biru. Sedangkan netral, akan menjadi warna ungu.
Maka dari itu, jika sayuran dan buah memiliki zat antosianin, kamu dapat mengetahui dengan mata tingkat keasam basaan tumbuhan tersebut. Selain itu, warna pembentuk ungu dan biru ini juga memiliki khasiat untuk tubuh, seperti:
- Resveratrol yang berfungsi sebagai pencegahan kanker, perlindungan jantung, serta pencegahan penyakit yang disebabkan oleh penuaan, seperti diabetes dan lainnya.
- Fenolat berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri, dan antivirus.
- Anthocyanin yang berfungsi meningkatkan daya penglihatan, inflamasi, pencegahan penyakit pernapasan, dan anti kanker serta anti inflamasi.
5. Warna Putih
Contoh sayur dan buah yang memiliki warna putih, antara lain pir, pisang, kol, kubis, bawang putih, dan sirsak. Phytonutrient yang terkandung untuk membuat warna putih ini adalah beta-glucans, lignin, alicoln, dan flavonoid.
Fungsi utama zat-zat di atas untuk kesehatan, antara lain:
- Beta-glucans berfungsi sebagai penguat sistem kekebalan tubuh.
- Lignin berfungsi sebagai melindungi kulit dari dehidrasi
- Alicoln berfungsi sebagai meningkatkan kadar kolesterol baik.
- Flavonoid berfungsi sebagai menangkal radikal bebas.
Sudah Paham Apa Saja Jenis Mikronutrien Pada Tumbuhan?
Itulah 5 jenis mikronutrien pada tumbuhan yang berperan penting untuk menjadi zat pewarna alami pada sayur dan buah. Mulai dari karoten, lycopene, klorofil, antosianin, lignin, dan lainnya. Tentunya, zat warna tersebut tidak hanya mempercantik tumbuhan itu sendiri, namun memiliki fungsi dalam pengembangan tumbuhan yang bersangkutan.
Baca juga:
Pigmen Betalain: Pewarna Alami Flora dan Sumber Kesehatan Tubuh
Referensi:
UNNES Repository. Diakses pada 28 September 2022. IDENTIFIKASI DAN UJI ANTIOKSIDAN SENYAWA BETASIANIN DARI EKSTRAK BUAH BIT MERAH.
Academia. Diakses pada 28 September 2022. Zat Warna Hewan dan Tumbuhan.
Kompas. Diakses pada 28 September 2022. Jenis-jenis Pigmen Warna pada Tumbuhan.
Jurnal Untan. Diakses pada 28 September 2022. Kandungan Pigmen Klorofil, Karotenoid dan Antosianin Daun Caladium.
