Pengertian Urban Farming serta Manfaatnya di Beberapa Aspek

urban farming

Pertanian perkotaan atau urban farming adalah usaha pertanian yang beroperasi di kota dan memanfaatkan ruang terbuka di dekatnya. Luas tanah yang dipakai rata-rata 5 sampai 50 meter persegi.

Komoditas yang biasanya ditanam adalah tanaman berumur pendek seperti aneka sayuran daun dan buah, tanaman obat, dan tanaman hias. Misalnya, kamu dapat menggunakan konsep pertanian perkotaan untuk menanam tanaman bumbu dapur seperti cabai, daun mint, kunyit, jahe, bawang putih, dan bawang merah.

Apa itu Urban Farming?

Menurut CFSC, urban farming adalah praktik budidaya tanaman dan ternak secara intensif di wilayah perkotaan dan sekitarnya, serta penggunaan kembali sumber daya alam dan limbah perkotaan. Tujuannya, untuk menghasilkan berbagai tanaman dan hewan ternak.

Kegiatan ini melibatkan produksi, pemrosesan, dan distribusi makanan serta produk lainnya.

Contoh urban farming adalah pertanian dan peternakan skala kecil, produksi pangan di perumahan, pembagian lahan, dan taman atap. Selain itu, ada juga rumah kaca sekolah, restoran yang terintegrasi dengan kebun, produksi pangan di tempat umum, dan penanaman sayuran dalam ruangan vertikal.

Pertanian perkotaan telah menjadi konsep pertanian yang umum di berbagai kota dengan melibatkan masyarakat dan caranya yang bermacam-macam.   

Manfaat Urban Farming

Pengelolaan pertanian perkotaan memberi keuntungan untuk manusia dan lingkungan. Berikut adalah beberapa keuntungan dari sistem pertanian perkotaan dari segi manfaat ekonomis, kesehatan, dan lingkungan.

1. Manfaat Ekonomis

Secara ekonomi, urban farming dapat memberikan pendapatan tambahan jika ditangani secara modern menggunakan aplikasi teknologi dan menghasilkan produk tanaman berkualitas tinggi.

Selain untuk konsumsi pribadi, hasil pertanian tersebut juga dapat kamu pasarkan di pasar-pasar yang menawarkan nilai lebih atau harga jual yang lebih tinggi dari pasar tradisional. Misalnya, supermarket atau bahkan pemasaran online.

2. Manfaat Kesehatan

Manfaat kesehatan dari produk yang kamu tanam dari pertanian perkotaan adalah dapat memberikan tingkat kualitas kesehatan yang lebih tinggi. Sebab, proses budidaya terpantau dari tahap awal persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, hingga panen dan pasca panen.

Penggunaan bahan sintetis non-organik (kimia) mengalami pengurangan dan lebih mengutamakan penggunaan teknik seperti aplikasi LEISA (Low External Inputs for Sustainable Agriculture).

Panen segar dan sehat dapat tersedia untuk konsumsi manusia melalui pengelolaan yang terkontrol ini.

3. Manfaat Lingkungan

Menurut keterangan dalam Journal of Hazardous Substance Research, pengelolaan urban farming berdampak positif bagi lingkungan karena dapat mengurangi pencemaran tanah, air, dan udara. 

Penduduk setempat sering menggunakan lahan di wilayah perkotaan sebagai tempat membuang sampah. Melalui darat, air, dan udara, sampah terkumpul menjadi limbah pencemar yang berbahaya.

Untuk itu, pertanian perkotaan di lahan kosong dan pernah digunakan sebagai tempat pembuangan sampah akan menjadi cara yang pas untuk memulihkan kesehatan tanah yang terkontaminasi.

Kemudian, teknik pertanian perkotaan dapat menghasilkan beberapa tanaman yang dapat mencerna polutan, menyerap racun, dan kemudian mengubah zat berbahaya di dalam tanah.

Pertanian perkotaan dapat mengikat polutan pada tanaman budidaya, mencegah senyawa berbahaya bergerak melalui air tanah dan air permukaan, serta memungkinkan remediasi polusi melalui tanaman budidaya.

Sudah Tahu Pengertian dan Manfaat Urban Farming?

Itulah 3 manfaat yang akan kamu dapatkan dari urban farming. Keberadaan pertanian di perkotaan dan sekitarnya memberikan nilai positif tidak hanya dalam pemenuhan kebutuhan pangan tetapi juga nilai praktis. Nilai praktis ini dapat berdampak pada keberlanjutan ekologi dan ekonomi kawasan perkotaan.

Jika praktik pertanian perkotaan kamu lakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan, maka banyak keuntungan yang kamu dapat. Selain itu, nilai kehadiran pertanian perkotaan juga dapat kamu lihat dari aspek ekonomi, ekologi, sosial, estetika, pendidikan, dan pariwisata.

 

Sumber:

Dwijendra University (Gede Sedana). Diakses pada tanggal 7 September 2022. Urban Farming sebagai Pertanian Alternatif dalam Mengatasi Masalah Ekonomi pada Masa dan Pasca Pandemi Covid 19.

Fitmeup.id. Diakses pada tanggal 7 September 2022.  6 Tanaman Bumbu Dapur yang Bisa Tumbuh di Pot.

Journal of Hazardous Substance Research (Lasat, M. M). Diakses pada tanggal 8 September. Phytoextraction of metals from contaminated soil: a review of plant /soil/metal interaction and assessment of pertinent agronomic issues.

Pertanian.go.id. Diakses pada tanggal 8 September 2022. Kementan: Urban Farming Dukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

Universitas Jember (Fauzi, A.R., Ichniarsyah, A.N., dan Agustin, H.). Diakses pada tanggal 7 September 2022. Pertanian Perkotaan : Urgensi, Peranan, dan Praktik Terbaik.

Urban Forum (Thornton). Diakses pada tanggal 8 September 2022. Beyond the metropolis: Small town case studies of urban and periurban agriculture in South Africa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat With Us

Profile Picture
Halo, aku ASHA asisten virtual kamu. Kalau ada pertanyaan, ASHA bisa bantu.
Profile Picture
Boleh tau nama kamu?
Icon
Halo, ada yang bisa Asha bantu?