Tubuh yang mendapatkan asupan gizi dan nutrisi cukup akan menjadi lebih sehat dan tidak mudah mengalami sakit. Oleh sebab itu, jangan asal makan karena kamu juga harus memperhatikan kandungan gizi makanan tersebut. Mikronutrien adalah asupan penting yang harus kamu penuhi agar semua organ dapat berfungsi dengan baik.
Untuk mencukupi asupan mikronutrien, kamu bisa mendapatkannya dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Agar lebih jelas dan paham dengan pembahasan ini, silakan simak artikel ini sampai selesai!
Manfaat Mikronutrien
Jika kamu mencukupi kebutuhan dan memahami apa itu mikronutrien, maka akan mendapatkan manfaat yang menakjubkan. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tubuh Sehat dan Kuat
Apabila kamu jarang sekali mengalami sakit dan tubuh terasa segar, itu tandanya kamu sudah mencukupi kebutuhan mikronutrien dengan baik. Namun, jika kamu cenderung mudah sakit dan lelah setelah aktivitas yang tidak terlalu berat, bisa jadi kekurangan asupan nutrisi tersebut.
2. Menurunkan Risiko Penyakit Degeneratif
Mikronutrien juga mencakup vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya yang mana setiap senyawa tersebut mempunyai peran pentingnya masing-masing. Antioksidan dari vitamin merupakan senyawa yang ampuh untuk memerangi radikal bebas.
Nah, jika tubuh terlindungi dengan baik dari radikal bebas, tentu risiko mengalami penyakit degeneratif akan menurun. Jenis penyakit degeneratif yang paling umum akibat kekurangan nutrisi penting tersebut yaitu kanker, diabetes, stroke, alzheimer, jantung, dan lain-lain.
3. Mencegah Risiko Cacat pada Janin
Wanita hamil harus mengonsumsi lebih banyak mikronutrien, mengapa? Menurut pembahasan dalam British Journal of Nutrition, kekurangan nutrisi pada wanita hamil bisa membahayakan ibu dan janin.
Bahaya yang mungkin terjadi pada ibu hamil yang kekurangan asupan nutrisi tersebut adalah komplikasi kehamilan. Selain itu, janin jadi memiliki potensi perkembangan fisik dan kognitif yang tidak maksimal, serta berat badan janin tidak memenuhi standar ideal.
4. Mencegah Infeksi
Anak-anak lebih rentan mengalami infeksi karena mereka belum memiliki sistem kekebalan yang mumpuni. Agar anak-anak bisa tumbuh sehat dan aktif, maka berikan makanan dengan kandungan zinc, vitamin A dan C.
Apabila kebutuhan mikronutrien harian terpenuhi, anak-anak aman dari risiko diare, disentri, tuberkulosis, dan pneumonia.
Jenis dan Fungsi Mikronutrien
Menurut jenis dan fungsinya, mikronutrien terpecah menjadi empat bagian. Silakan simak pembagiannya sebagai berikut:
1. Vitamin Larut Lemak
Jenis vitamin seperti A, D, E, dan K memerlukan lemak untuk bisa larut dan terserap oleh tubuh. Fungsi vitamin A, D, E, dan K adalah sebagai berikut:
- A: memelihara fungsi organ terutama mata.
- D: mendukung pertumbuhan tulang, memaksimalkan penyerapan kalsium, dan meningkatkan imun tubuh.
- E: memelihara kulit dan sel-sel tubuh karena berperan sebagai antioksidan.
- K: membantu perkembangan tulang serta mempercepat proses pembekuan darah pada luka.
2. Vitamin Larut Air
Golongan vitamin larut lemak bisa disimpan oleh tubuh, sedangkan vitamin larut air lebih susah disimpan. Kondisi ini karena vitamin tersebut akan ikut terbuang melalui urin. Beberapa golongan vitamin larut air dalam mikronutrien adalah sebagai berikut:
- Vitamin C: mendukung produksi kolagen.
- Tiamin (vitamin B1): memiliki tugas mengubah nutrisi menjadi energi dalam tubuh.
- Riboflavin (vitamin B2): meningkatkan metabolisme lemak dan fungsi sel, serta produksi energi.
- Niasin (vitamin B3): meningkat produksi energi yang berasal dari bahan makanan.
- Asam pantotenat (vitamin B5): melakukan sintesis pada asam lemak.
- Pyridoxine (vitamin B6): mendukung pembentukan sel darah merah dan menyimpan gula dari karbohidrat.
- Biotin (vitamin B7): membantu metabolisme pada asam lemak, glukosa, dan asam amino.
- Folat (vitamin B9): membantu proses pembelah sel dengan tepat.
- Cobalamin (vitamin B12): Memelihara fungsi otak dan sistem saraf, serta pembentukan sel darah merah.
3. Makromineral
Guna memelihara semua fungsi tubuh dengan baik, kamu juga wajib mencukupi kebutuhan makromineral yang lebih banyak. Contoh makromineral yang harus kamu cukupi untuk kebutuhan mikronutrien adalah di bawah ini:
- Fosfor: menguatkan membran sel dan struktur tulang.
- Kalsium: menguatkan gigi, tulang, dan fungsi otot.
- Potassium: menjaga cairan dalam sel serta mendukung transmisi fungsi otot dan saraf.
- Magnesium: mengatur tekanan darah dan membantu reaksi enzim.
- Klorida: memproduksi cairan untuk sistem pencernaan dan memelihara keseimbangan cairan.
- Belerang: bagian yang terdapat pada asam amino atau jaringan.
- Sodium: elekrolit untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mengatur tekanan darah.
4. Trace Mineral
Untuk beberapa jenis mineral, tubuh hanya memerlukannya dalam jumlah kecil. Golongan trace mineral pada mikronutrien adalah di bawah ini:
- Zinc: mempercepat penyembuhan luka dan sistem imun.
- Zat besi: membantu pasokan oksigen pada otot dan pembentukan hormon tertentu.
- Tembaga: membantu kinerja sistem saraf, fungsi otak, dan membentuk jaringan ikat.
- Mangan: mendukung metabolism, kolesterol, dan asam amino.
- Yodium: produksi hormone tiroid.
- Selenium: menjaga kesehatan reproduksi.
- Fluoride: membantu perkembangan gigi dan tulang.
Sudah Paham Pentingnya Asupan Mikronutrien?
Mikronutrien adalah asupan nutrisi yang wajib dipenuhi oleh siapapun. Namun, kebutuhan nutrisi pada ibu hamil dan anak-anak jauh lebih banyak karena berguna untuk proses perkembangan dan pertumbuhan.
Agar tubuh sehat dan semua organ mampu menjalankan fungsinya dengan baik, dukung dengan mengonsumsi makanan bergizi dan pola hidup sehat.
Daftar Pustaka:
Okadoc. Diakses pada September 2022. Mengenal Mikronutrien yang Penting bagi Tubuh
Hellosehat. Diakses pada September 2022. Mengenal Zat Gizi Makro dan Zat Gizi Mikro Beserta Fungsinya
British Journal of Nutrition. Diakses pada September 2022. Micronutrient in Pregnancy.
